RPP IPA Berbasis IT Dalam Kelas Online. Salah
satu penyebab keberhasilan pembelajaran di kelas masih pas-pasan adalah minat
siswa yang juga pas-pasan. Indikator rendahnya minat siswa adalah antusias yang
rendah dan semangat yang juga rendah saat proses pembelajaran berlangsung. Bahasa tubuh mereka cukup jelas menyiratkan
sikap tersebut. Mereka lebih banyak gelisah pertanda kurang bisa menikmati, seolah-oleh
mengikuti proses pembelajaran dengan perasaan terpaksa. Terpaksa belajar karena
tidak ada pilihan lain. Terpaksa belajar karena itu memang tugas dan
kewajibannya sebagai siswa. Tugas dan kewajiban terasa sangat membebani benak
mereka. Akibatnya hasil prestasi pun rendah. Salah satu penyebab minat yang
pas-pasan adalah kurang optimalnya guru dalam memanfaatkan semua unsur
penunjang pembelajaran. Jika guru mampu mensinergiskan semua unsur niscaya
pembelajaran akan semakin menarik dan menyenangkan. Salah satu unsur penunjang pembelajaran
adalah teknologi. Dengan bantuan teknologi audio visual guru dapat mendesain
pembelajaran menjadi lebih menarik, lebih menyenangkan sekaligus efisien. Guru
hendaknya memfasilitasi diri dan siap berubah dari Gurama menjadi Guraba. (Gurama : Guru Era Lama, Guraba : Guru Era
Baru) Guraba adalah guru yang akrab dengan teknologi. Guru yang mampu menjadikan
teknologi sebagai patner yang sinergis dalam melaksanakan tugas. Guru yang
mampu menangkap perkembangan bahkan lompatan teknologi untuk memutakhirkan
dunia yang digelutinya.
Dengan
teknologi guru mampu mengajak siswa pergi ke tengah samudra, ke hutan, ke kutub
bahkan juga ke luar angkasa. Guru juga dapat menghadirkan tokoh terkenal,
politikus, sastrawan, presiden dengan cara yang sangat mudah dan sangat cepat.
Sumber pembelajaran menjadi semakin luas tanpa batas. Sumber pembelajaran
tersebut dapat diambil dari :
❏buku
sekolah elektronik (bse) ❏scanner
❏microsoft
encarta ❏kamera digital
❏internet
Dari sumber
yang luas tanpa batas itu guru dapat mendesain pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan. Dengan cara membaginya kedalam tiap Kompetensi Dasar. Dengan
bantuam MS PowerPoint sumber pembelajaran di atas dikemas menjadi sebuah
perangkat handal untuk melawan minat
siswa yang masih pas-pasan. Pembelajaranpun menjadi sangat menarik dan efisien
apalagi jika saat proses pembelajaran berlangsing perangkat selalu terhubung
dengan internet secara online. Jadinya perangkat pembelajaran berbasis
teknologi dalam kelas online. Dalam kelas online guru semakin leluasa mengajak
siswa berkelana dalam dunia maya. Dalam dunia maya guru tidak perlu banyak
bercerita. Guru lebih banyak bertugas sebagai fasilitator, siswa sudah dapat
menyimpulkan sendiri konsep apa yang sedang dipelajari dari tayangan. Siswa menjadi sangat antusias dan bersemangat
sepanjang hari. Pembelajaran pada jam pertama dan pembelajaran pada jam
terakhir menjadi tidak berbeda, sama-sama tetap bersemangat dan menyenangkan.
Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa pembelajaran pada jam pertama masih cukup
semangat walaupun tergolong pas-pasan karena kondisi tubuh dan kondisi udara
masih segar, tetapi pembelajaran pada jam terakhir sudah jauh menurun
semangatnya seiring dengan menurunnya kondisi tubuh dan meningkatnya suhu
udara.
Dengan desain
pembelajaran berbasis teknologi di kelas online semua hambatan menjadi mudah
diatasi. Siswa tetap bersemangat karena
dalam setiap pembelajaran serasa diajak menjelajah ke tempat yang sebelumnya
mustahil mereka kunjungi. Sebagai contoh dalam pembelajaran Ekosistem, siswa serasa mengunjungi
hutan-hutan di Afrika dengan satwa yang bermacam ragam yang sebelumnya hanya
mereka dengar tanpa bisa melihat. Penayangan video singa sedang mengejar rusa
menambah proses pembelajaran semakin mengena. Melalui perlengkapan audio visual
seperti LCD projector dan speaker active mengubah suasana kelas serasa alam
aslinya. Macam macam video dengan mudah kita dapatkan dari penyedia layanan
gratis seperti Youtube. Ada kalanya kita perlu mengedit video tersebut karena
durasi terlalu panjang atau hanya
sebagian segmen saja yang mendukung pembelajaran, atau perlu menggabung
beberapa file video menjadi sebuah file saja. Untuk keperluan itu file video format mp4 kita download dulu.
Video dalam format mp4 tidak bisa diinsert ke dalam MS Powerpoint, kita
konversi dulu dalam format WMV (Windows Media Video). Untuk keperluan
ini kita bisa menggunakan AVC (Any Video
Converter) yang bisa didownload gratis. Untuk Mengedit video kita bisa
menggunakan WMM (Windows Movie Maker).
Dalam pembelajaran yang berkaitan dengan bumi dapat diakses langsung melalui Google Earth secara online. Siswa yang
kebanyakan kesulitan membayangkan rotasi bumi maupun revolusi bumi mengelilingi
matahari dengan mudah di atasi karena mereka menyaksikan sendiri bagaimana bumi
berputar pada porosnya, mereka menyaksikan sendiri gerakan bumi mengelilingi
matahari. Dari situ nampak bagian bumi yang mengalami siang maupun malam. Jika
kita menginginkan membuat visualisasi gejala yang sulit diamati dengan cermat
karena terlalu cepat gerakannya atau karena bendanya terlalu kecil, MS
Powerpont menyediakan menu animasi
untuk keperluan itu. Misalnya kita ingin menunjukkan gerakan sinar datang dan
sinar pantul pada cermin, kita ingin menunjukkan perpindahan elektron pada
benda ketika dua benda saling digosokkan, itu semua dapat dengan mudah dibuat
animasinya pada MS Powerpont. Melalui pembelajaran berbasis TI (Teknologi
Informasi) seperti ini tidak ada satu meteri pembelajaranpun yang dirasa sulit
karena semua dapat divisualisasikan.
Sebelumnya
siswa merasa kesulitan memahami materi pembelajaran karena sulit membayangkan
materi tersebut, melihat saja belum pernah kok disuruh membayangkan. Mana bisa.
Kalau semua sudah dapat divisualisasikan tentu semua menjadi terang benderang.
Kemasan
pembelajaran seperti itu kita namai saja RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Berbasis TI. Unsur penyusun RPP berbasis TI mencakup :
❏Identitas
Mata Pelajaran ❏Tujuan Pembelajaran/Indikator
❏Standar
Kompetensi ❏Materi Pembelajaran
❏Kompetensi
Dasar ❏Evaluasi
❏Alokasi
Waktu
RPP
berbasis TI selain mampu meningkatkan minat siswa juga sangat memudahkan kita
sebagai guru dalam mengatur arah dan ritme pembelajaran. Memudahkan melakukan
revisi. Misalnya merevisi evaluasi karena bagian tersebut dirasa kurang bisa
mengukur ketercapaian indikator pembelajaran. RPP berbasis TI ini juga handal dalam
mengatasi betapa ribetnya menggunakan RPP yang disusun dalam bentuk buku
terlebih ketika akan melakukan revisi. Padahal revisi RPP tidak bisa
ditunda-tunda, selesai pembelajaran saat itu juga harus dilakukan revisi tidak perlu
menunggu tahun depan.
Penanaman Nilai Luhur Dalam Dunia Maya. Dalam
dunia nyata baik dan buruk hadir bersama-sama. Kita bebas memilih, mau yang
baik atau yang buruk. Mau menolong atau mencelakai. Mau memberi atau mencuri. Itu
terserah kita orang lain tidak bisa memaksa apa yang kita mau. Tetapi dalam
dunia nyata terbentuk nilai-nilai yang disepakati sehingga berlaku secara umum.
Dari kecil kita sudah diajari nilai-nilai luhur yang dianut yang tercermin
dalam tindakan nyata sehari-hari. Sehingga dari kecil kita sudah tahu bahwa
menolong lebih terpuji daripada
mencelakai. Memberi lebih utama daripada mencuri. Tanpa harus mengharap pujian
kita memilih menolong dan memberi. Tanpa harus takut sanksi kita tinggalkan
mencelakai dan mencuri. Sikap seperti itu sudah menjadi naluri semua orang
karena nilai-nilai luhur yang disepakati sudah menyatu dalam jiwa setiap orang.
Walaupun dalam praktiknya tidak semua orang dapat membuktikan ketaatannya pada
nilai-nilai luhur tersebut. Tetapi itu jumlahnya relatif kecil. Orang yang
berbuat menyimpang dari nilai-nilai luhur yang dianut jumlahnya relatif kecil.
Bercermin
dari dunia nyata di atas perlu dipikirkan penanaman nilai-nilai luhur dalam
dunia maya. Seperti yang kita ketahui dunia maya jauh lebih luas daripada dunia
nyata. Pemahaman ‘lingkungan sekitar’
dalam dunia nyata paling hanya sebatas lingkungan RT. Kalau dalam satu RT sudah
terbentuk budaya bersih kita yang berada di dalamnya mau tidak mau ikut hanyut
dalam budaya bersih tersebut. Karena kalau tidak, dalam diri kita rasanya ada
sesuatu yang kurang. Walaupun jika tidak merasa kurangpun tidak akan ada sanksi apa-apa. Pemahaman ‘lingkungan sekitar’ dalam dunia maya
tentu tidak hanya sebatas RT tidak juga sebatas negara atau benua. Lingkungan
sekitar dalam dunia maya menjadi sangat luas tiada batas. Karena luas tiada
batas maka nilai-nilai yang bisa diakses
menjadi sangat heterogen. Ada yang sejalan tetapi banyak juga yang
berlawanan dengan nilai nilai yang kita anut. Tidak satupun bisa ditolak karena
semua tersaji begitu bebasnya. Ibarat makanan, semua tersaji tanpa basa basi di
atas meja makan. Ada ikan, telor, tempe, daging, miras, narkoba semua ada. Tinggal
memilih, tidak ada yang melarang pilihan seseorang. Semua terserah kita. Pilihan
yang benar menjadi bermanfaat, pilihan yang salah menjadi bencana. Pilihan yang
berakibat bencana kelihatan lebih menggiurkan.
Makanya untuk menentukan pilihan diperlukan filter. Nilai-nilai luhur
dapat dipergunakan sebagai filter. Nilai-nilai luhur dalam dunia nyata tidak
ada salahnya jika diadopsi dalam dunia maya. Perlu penanaman nilai-nilai luhur
sampai benar-benar militan dan fanatik sehingga mampu menjadi benteng
tak tertembus oleh nilai-nilai dari ‘lingkungan
sekitar’ yang merusak. Penanaman nilai-nilai itu sangat mendesak untuk
dilakukan sedini mungkin. Sekolah perlu menjadi pioner terdepan. Sejak dini siswa
perlu dikenalkan dengan internet, lengkap dengan konsekuensinya. Jangan satupun
ketinggalan atau ditutup-tutupi karena percuma saja. Kalau ada yang ketinggalan
atau ditutupi akan berakibat buruk. Anak akan mencari sendiri tanpa memikirkan
akibatnya. Guru sebagai figur sentral di sekolah perlu menunjukkan manfaat
internet dalam proses pembelajaran. Guru
memodelkan pembelajaran berbasis TI (teknologi informasi) dengan mengakses
internet untuk hal-hal yang bermanfaat seperti :
1. Mencari pengetahuan
Pengetahuan apa saja yang kita butuhkan ada dalam dunia
maya. Kita tinggal menuliskan kata kunci dalam mesin pencari. Mesin pencari
yang paling favorit saat ini adalah Google. Mencari pengetahuan melalui Google
jauh lebih mudah dibandingkan mencari dalam buku. Sekali menulis kata kunci
dalam sekejap muncul apa yang kita inginkan lengkap dengan foto, keterangan
bahkan video. Kita tidak perlu khawatir jika anak-anak sekarang lebih kecanduan
mengakses internet daripada membaca buku. Bahkan sikap itu perlu kita tanamkan
sesudah mengikuti proses pembelajaran secara prosedural, berjenjang dan
komprehensif. Sikap kecanduan browsing untuk mendapatkan pengetahuan perlu
dibudayakan. Pengetahuan dalam dunia maya mempunyai banyak kelebihan
diantaranya :
Sumbernya bervariasi. Untuk satu topik bisa berasal dari
puluhan bahkan ratusan sumber. Informasinya selalu baru. Biayanya jauh lebih
murah. Bayangkan kalau harus membeli puluhan buku, berapa biaya yang harus
dikeluarkan. Jika sedang asyik-asyiknya browsing tanpa diduga tiba-tiba muncul
gambar tidak senonoh, guru tidak perlu panik. Siswa perlu diberi pengertian
bahwa dalam dunia maya sama dengan dunia nyata ada yang baik dan ada yang
buruk. Yang baik mendatangkan manfaat yang buruk mendatangkan madlorot. Yang baik
harus dikembangkan, yang buruk harus ditinggalkan.
2. Mencari berita
Berita dalam dunia maya sangat lengkap dan sangat menarik.
Mau yang berbentuk teks, radio online maupun TV Online, semua tersedia. Berita
terkini dalam bentuk teks bisa diakses melalui beberapa penyedia layanan,
banyak yang gratis seperti Sindonews, Liputan6, Detik, Yahoo News dll. Radio
dan TV Online dari dalam negeri maupun manca negara semua juga tersedia. Kalau
kita turuti waktu 24 jam sehari rasanya tidak cukup untuk browsing. Tetapi kita bisa mengatur jam-jam
khusus untuk membentuk budaya produktif dalam menyimak berita dalam dan luar negeri.
Misalnya setiap pagi dan petang mendengarkan radio online dari BBC bersama-sama
semua anggota keluarga.
3. Melihat video lucu yang menghibur
Hiburan dalam bentuk video lucu sayang kalau hanya berlalu
begitu saja. Video lucu yang mendidik perlu kita saksikan. Video lucu dari
YouTube dan Metacafe selain menghibur juga inspiratif. Siswa perlu disuguhi
hiburan yang bermanfaat seperti ini. Agar kelak mereka bisa tumbuh menjadi
insan yang punya selera humor tinggi. Selera humor yang tinggi akan memacu
produktivitas seseorang menjadi tinggi pula.
4. Berkomunikasi melalui jejaring sosial
Berteman tidak hanya ada dalam dunia nyata, dalam dunia
mayapun pertemanan bisa dijalin. Pertemanan dalam dunia maya tidak hanya
sebatas berteman dengan orang-orang yang sudah pernah kita kenal dalam arti
sudah pernah jumpa darat dengan mereka. Pertemanan dalam dunia maya tidak ada
batasnya, semua bisa menjadi teman tidak peduli pernah berjumpa atau belum
pernah jumpa. Yang perlu kita tanamkan kepada siswa bahwa berteman dalam dunia maya
harus ekstra hati-hati karena apa yang diketahui dari dunia maya bisa jadi
bukan aslinya. Untuk itu perlu pertimbangan dan kewaspadaan ekstra jika jumpa
darat dengan orang yang dikenal lewat facebook, twitter, fanfren dll. Guru
perlu menunjukkan bukti-bukti madlorotnya. Banyak korban penipuan menimpa
mereka yang kurang waspada.
5. Menulis dalam blog pribadi
Selain mendapatkan info kita juga perlu memberi info kepada
orang lain melalui blog pribadi. Apa yang kita ketahui kita tulis dalam blog.
Betapapun sederhananya info yang kita sharekan itu tetap ada manfaatnya bagi
orang lain terlebih bagi diri sendiri. Semua yang kita tulis akan menjadi
kumpulan catatan berharga yang cukup membanggakan sebagai koleksi pribadi.
Banyak penulis handal yang memulai berkarya melalui blog pribadi. Banyak juga
kumpulan catatan pada blog yang berhasil dibukukan dan diterbitkan oleh
penerbit terkenal. Guru dan siswa perlu membuat blog untuk saling
berkomunikasi. Guru dapat memanfaatkan blog untuk menyampaikan materi
pelajaran, memberi tugas maupun mengumumkan nilai ujian siswa. Blog yang dibuat
siswa berisi jawaban dari tugas-tugas. Guru tinggal membuka blog siswa kemudian
memberi nilai dan komentar.
6. Mencari informasi lomba
Lomba merupakan event bagus untuk refleksi diri sendiri.
Melalui lomba kita bisa tahu posisi kita ada di mana. Melalui lomba kita bisa
tahu kekurangan kita. Dalam lomba semua berkeinginan untuk menang. Menjadi
pemenang dalam lomba memang penting, tetapi berani bertanding dalam lomba jauh
lebih penting. Guru perlu mempertimbangkan keaktifan siswa sebagai peserta
lomba dalam memberikan nilai. Dengan demikian siswa termotivasi untuk mengikuti
setiap lomba dalam dunia maya.
Selain
manfaatnya sangat banyak perlu juga diberi tahukan kepada siswa bahwa dalam
internet juga banyak sisi negatifnya misalnya adanya situs porno, penipuan
melalui jejaring sosial, informasi menyesatkan. Menyikapi maraknya video porno,
guru hendaknya tidak pernah merasa bosan menasehati dan memberi pengertian
kepada siswa bahwa situs jorok itu tidak boleh diakses. Sebab kalau diakses
berarti kita terpancing untuk melakukan perbuatan keji yang merusak diri
sendiri, akibatnya moral dan pikiran kita selalu disetir ke arah hal-hal yang
jorok. Itu merupakan strategi penjajah yang ingin menghegemoni negara kita.
Dijajah itu menderita. Supaya tidak dijajah oleh bangsa lain makanya kita harus
berpikir kearah kemajuan jangan mau dipancing dengan hal-hal yang jorok.
Jika
nilai-nilai luhur itu sudah menyatu dalam jiwa anak-anak, mereka akan
menggunakan internet secara cerdas, hanya menggunakan internet untuk hal-hal
yang bermanfaat tanpa mengharap pujian. Sebaliknya mereka tidak akan tergiur
mengakses situs porno bukan karena takut terkena sanksi tetapi semata-mata
karena tidak ada manfaatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar